HALLO UNIVERSITAS GADJAH MADA
HALLO UNIVERSITAS GADJAH MADA
Namaku Sintia. Untuk lebih lengkapnya, namaku Sintia Asih Murni. Aku seorang perempuan yang lahir di Jakarta Barat, pada hari minggu, tanggal 20 September 1998. Aku bersekolah di SDN Pegadungan 13 Pagi. Tapi hanya sampai kelas dua SD saja. Selanjutnya aku melanjutkan pendidikan SD-ku di SDN Semanan 08 Pagi. Lulus SD, aku niat masuk SMPN 205 Jakarta, tapi ternyata aku berakhir di SMPN 187 Jakarta. Lulus SMP, aku niat masuk SMAN 84 Jakarta, tapi ternyata aku berakhir di SMAN 33 Jakarta. Lulus SMA, aku niat kuliah di IPB jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata ataupun Silvikultur….. dan ternyata aku berakhir di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kehutanan, Jurusan S1 Kehutanan.
Semua yang aku bayangkan di awal, memang selalu berbeda di akhir. Terkadang aku bingung mengapa hal ini terjadi. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Setelah aku identifikasi lebih akan hal itu, aku tau makna rahasia dibaliknya. Semua itu karena Allah memberikan hal yang lebih baik untukku. Lebih dari sebuah keinginan, tapi Allah memberikan sebuah keajaiban untukku. Keajaiban yang aku dapat dengan kerja kerasku dan doa orang-orang yang menyayangiku, yang tiada ku kira hasilnya akan sebesar ini.
Universitas Gadjah Mada… Akhirnya aku raih dan aku menjadi bagian darinya saat ini. Dan pula akhirnya aku bagian dari ‘Korsa sama rata’-nya Fakultas Kehutanan.
Bercerita tentang minggu-minggu pertamaku di Universitas Gadjah Mada akan menjadi cerita yang sangat panjang. Karena berjuta untaian kata-kata indah ingin kuungkapkan. Berjuta memori dan kenangan manis ingin ku lukiskan. Dan berjuta suara tawa bahagia ingin ku rekam dan ku tunjukkan pada dunia.
Aku akan membocorkan semua kenangan indah itu. Akan kubiarkan dunia tahu, dan ikut merasakan betapa aku bahagia atasnya.
Inilah kisahku…. Kisah aku menapaki jejak langkahku di Fakultas Kehutanan dan Universitas Gadjah Mada.
HALLO RATNANINGSIH SAGAN RESIDENCES
Bukan soal SMA atau Universitasku saja yang aku dapat di luar bayanganku. Tapi soal tempat tinggalku juga. Semenjak diumumkan di terima di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, aku langsung membayangkan ngekost berdua dengan teman. Tinggal di suatu tempat yang asing bagiku (maklum…aku belum pernah ke Jogja) membuat aku tidak ingin tinggal sendirian. Oleh sebab itu, aku langsung mencari teman yang bisa aku ajak kost bareng. Selain untuk urusan keamanan, dan ada yang menjagaku ketika aku sakit atau perlu bantuan, alasan aku tidak ingin kost sendiri adalah agar orang tuaku tidak membayar uang sewa yang mahal untuk perbulannya. Aku tidak ingin menjadi beban untuk keluarga. Orang tuaku punya tiga anak lagi yang harus mereka rawat selain aku. Biaya kuliah, biaya makan, dan biaya tempat tinggal, harus aku usahakan agar mereka tidak terlalu terbebani.
Setelah pencarian ‘teman kost’ lewat grup Rimbawan 2016. Aku akhirnya sepakat dengan gadis Lombok bernama Lestari Handayani untuk kost bareng. Lama aku bercerita dengan dia, hingga aku gak sadar kalau aku tidak tidur karena asik bercerita dengan dia. Maklum, punya teman pertama di perkuliahan membuatku sedikit merasa berbeda, terlebih bukan dari daerah yang sama denganku. Aku yang biasa bilang ‘lu-gua’ dan lestari yang biasa bilang ‘saya-kamu’ membuat kita perlu menyesuaikan secara perlahan kebiasaan bicara kita masing-masing. Setelah cukup akrab, aku dan lestari menerima tawaran dari pria bernama galih. Galih memberikan aku dan lestari rekomendasi tempat kost. Setelah beberapa pertimbangan, aku dan lestari tidak menerima tawaran tersebut. Dan kita mencari ulang tempat yang bisa dijadikan tempat tinggal ‘bersama’ di Jogja.
Allah tidak menghendaki, dan apa daya aku dibuatnya. Lestari mengabarkan bahwa dia tidak bisa ngekost bareng sama aku. Karena orang tuanya sudah memilih kost untuk dia. Hal ini membuat aku harus mencari kost yang murah atau teman kost baru. Entah iseng atau apa, aku mencari tahu tentang asrama UGM. Ternyata asrama UGM biayanya terjangkau, ini diluar informasi yang lestari kasih tau. Sebelumya, lestari bilang kalau asrama UGM 750 ribu perbulan. Dan aku memutuskan tidak memilih asrama karena biayanya yang cukup mahal. Tapi setelah aku tau harga itu untuk mahasiswa luar negeri, dan untuk mahasiswa dalam negeri terbuka dengan harga 350-450 ribu, membuat aku segera mencari info asrama yang masih tersedia.
Aku daftar di asrama Ratnaningsih Sagan, karena asrama Bulaksumur yang lebih dekat dengan Fakultas Kehutanan sudah penuh, begitupula dengan asrama Kinanti. Tapi menurutku tidak masalah, karena pasti tidak akan jauh banget, karena asrama Ratnaningsih Sagan masih milik UGM. Maklum aku belum pernah ke Jogja, dan ketika aku datang ke Jogja, aku harus sudah mempunyai tempat tinggal, jadi aku tidak bisa melihat kondisi langsungnya. Sesampainya aku di asrama Ratnaningsih Sagan, aku takjub dibuatnya. Entah faktor karena pertama kali ke Jogja, atau pertama kali dateng ke asrama, aku tidak tahu. Tapi aku memang kagum dengan asrama Ratnaningsih Sagan. Tempatnya lebih indah daripada foto yang kulihat di web UGM. Dekorasinya sungguh unik dan tradisional. Bahkan di gerbang pintu masuk, ada papan informasi bahwa asrama ini salah satu peninggalan aset budaya. Dan aku tidak menyangka aku akan tinggal didalamnya.
Aku tinggal di ruang 7 ; berada di lantai satu, kamar kedua setelah lorong, dan depan halaman jemuran asrama. Sesampainya aku di kamar, ternyata ada yang sudah memesan tempat di pojok dekat tembok, dan karena aku takut di bagian pinggir, aku memilih tempat tidur yang tengah. Dan disinilah aku mulai menjadikan tempat ini sebagai rumah keduaku.
Oh iya, aku lupa memberi tahu bahwa aku dapat pinjaman sepeda asrama loohhh. Ini salah satu fasilitas dari Asrama Ratnaningsih Sagan UGM. Keren kan keren kan??!! Hehe… Karena di pinjami sepeda asrama, aku bisa kuliah tanpa khawatir akan kendaraan lagi deh… maklum, namanya juga anak rantau hehe.
Foto diatas itu, foto aku sama temen sekamarku. Aku sekamar dengan Sarah dari FKG dan Bella dari FTP.
HALLO PPSMB PALAPA 2016
Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru atau PPSMB adalah acara yang ditujukan untuk menyambut mahasiswa/i baru dan mengenalkan lingkungan Universitas Gadjah Mada. Di PPSMB Palapa 2016, 6 hari aku lewati dengan suka cita yang ‘LUAR BIASA’. Sampai sekarang aku masih mengingat bagaimana menakjubkannya rangkaian demi rangkaian dari kegiatan PPSMB palapa tersebut, apalagi pada saat closing ceremony yang sangat luar biasa menginspirasi para mahasiswa Indonesia.
Sebelum PPSMB palapa, ada gladi bersih tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2016. Aku ingat sekali hari itu, hari dimana aku jalan kaki dari asrama dan hanya mengandalkan GPS dari handphoneku saja. Karena aku bahkan sama sekali tidak tahu letak fakultasku dimana. Dan ternyata membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke Fakultas Kehutanan dari asrama.
Sesampainya di FKT (Fakultas Kehutanan), aku langsung mencari sosok Lestari. Dan dia sudah menungguku ternyata di depan auditorium. Selanjutnya kami masuk ke audit dan melaksanakan rangkaian acara perkenalan disana. Kami diberi arahan bagaimana proses PPSMB dan diberi tahu juga kelompok untuk PPSMB Fakultas. Dan aku masuk kedalam kelompok Shorea leprosula (Meranti merah), dengan ka Farras dan ka Adit sebagai pemandunya.
Selesai pembinaan di Fakultas masing-masing, seluruh mahasiswa UGM diarahkan ke GSP untuk gladi bersih di lapangan. Kami, mahasiswa kehutanan menyanyikan Mars Kehutanan untuk pertama kalinya sambil berjalan menuju GSP dengan bangga. Kaka kelas yang sangat baik hati menyambut kami, ikut menemani kami sampai GSP dengan dentuman gendang yang membuat degup jantung berdetak lebih cepat seperti genderang mau perang.
Aku kelompok Suhardi Tjahjono 9, dimana ternyata kelompok Suhardi Tjahjono merupakan kelompok paling mayoritas diantara kelompok lainnya. Sedikit contoh, disaat kelompok lain anggotanya 100-200 orang, Suhardi Tjahjono sampai 500 lebih, dan itu membuat grup l*ne tidak mampu menampung. Selama gladi bersih, kami diarahkan bagaimana formasi closing ceremony dibuat.
Gladi bersih selesai, dan saatnya PPSMB Palapa 2016 dimulai.
PPSMB Palapa 2016 dibuka dengan sangat meriah. Tiada rasa kagum terhenti dari diriku kepada Universitas Gadjah Mada. Bagaimana tidak, Universitas Gadjah Mada menampilkan berbagai jenis unit kegiatan mahasiswa yang luar biasa menarik dan bagus. Dan yang lebih menakjubkannya lagi, Universitas Gadjah Mada khusus memberikan persembahan kepada mahasiswa/i baru, sebuah atraksi terjun payung langsung oleh resimen UGM dan TNI-U dengan membawa beberapa banner untuk menyambut mahasiswa baru 2016.
Foto di atas adalah salah satu bukti bahwa Universitas Gadjah Mada memberikan persembahan terbaik untuk Mahasiswa Baru 2016. Bangga jadi bagian dari UGM 🙂
Foto diatas adalah foto anak-anak yang berisik dari Suhardi Tjahjono 9. Kelompok yang berasal dari antah berantah tapi kompak untuk manjadi satu. Bangga deh sama kaliannnn!!
Setelah kegiatan di lapangan, para mahasiswa baru pun di arahkan ke tempat fakultas yang sudah ditentukan, tempat diberikannya materi PPSMB. Aku yang bagian dari kelompok Suhardi Tjahjono 9, mendapat bagian di Sekolah Vokasi di lantai satu. Dua hari aku lewati bersama teman-teman dari berbagai jurusan dan fakultas, membuat aku mempunyai keluarga baru untuk pertama kalinya di Jogja. Beberapa dosen yang hadir, yang sudah di tentukan, mengisi materi yang sangat bermanfaat dan tidak tergantikan oleh apapun. Kaka Cofass yang lucu-asyik-menggemaskan, membuat aku dan teman-temanku tetap semangat untuk mengikuti serangkaian acara PPSMB Universitas. Terlebih disaat-saat kita sudah mulai lelah, mereka mengajak kita bermain segala permainan yang sangat seru dan mengasyikkan. Permainan yang membuat mahasiswa baru lebih berinteraksi dan mengenal satu sama lain.
Setelah dua hari PPSMB Universitas, saatnya dua hari bersama PPSMB Fakultas. Aku bagian dari kelompok meranti merah, mulai bersemangat mengikuti rangkaian acara di Fakultas pilihanku. Hari pertama, kami lewati di dalam ruang, mendapatkan banyak informasi seputar Fakultas Kehutanan. Aku ingat sekali dosen bernama Pak Atus Syahbudin yang menjadi salah satu dosen pemateri. Beliau memberikan informasi yang sangat menarik dengan cara beliau yang unik.
Hari kedua di PPSMB Fakultas lebih seru dan menarik lagi. Karena kami menjelajahi Fakultas Kehutanan ruang demi ruang. Kami menelusuri ruang minat manajemen hutan, konservasi sumber daya hutan, silvikultur, dan tekhnologi hasil hutan. Di dalam ruang tersebut, kami di beri informasi mengenai alat-alat praktikum yang dipakai beserta penjelasan kegunaannya. Setelah itu kami akan diberikan kuis tentang materi yang sudah disampaikan. Dua kelompok akan bersaing untuk menjawab kuis tersebut. Yang lebih cepat akan diberi koin cokelat yang nantinya akan diakumulasikan jumlahnya, dan jumlah terbanyak dari semua kelompok akan mendapatkan hadiah.
Selesai jelajah ruang, kegiatan kedua tidak kalah menarik. Yaitu outbound di lembah UGM. Masing-masing kelompok diberikan arahan tentang jalur outbound yang akan dituju. Disetiap pos memiliki kegiatan yang berbeda. Games yang diberikan sangat seru dan mengasyikan, membuat semua peserta tertawa lepas dan melupakan rasa lelah yang sudah mulai menjalar diseluruh tubuh. Apabila suatu kelompok memenangkan games di suatu pos, ia akan diberikan amplop berisi balon yang belum ditiup. Jumlah balonnya pun berbada sesuai tingkatan pemenang. Biasanya, masing-masing post terdiri dari 3 kelompok. Dan terdapat juara satu dan dua. Juara satu mendapatkan 3 balon, dan juara dua kalau tidak salah mendapatkan 2 balon. Balon tersebut ternyata digunakan untuk membuat pohon balon, dan dari berbagai kelompok bekerja sama membangun pohon balon tersebut dengan balon yang sudah didapat dari hasil games yang sudah dimainkan.
Foto di atas itu foto Shorea leprosula, alias kelompok meranti merah kesayangan akuuuu 🙂 Mereka yang udah kompak banget sama aku dan bekerja sama sampai banting tulang buat menang dan paling ceria juga unyu-unyu… 🙂
Foto diatas adalah formasi luar biasa unik dan hebat dari mahasiswa baru fakultas kehutanan 2016. Rimbawan– Auwooooo~~~~
Setelah bermain outbound, kami mahasiswa baru Fakultas Kehutanan menuju lapangan untuk membuat formasi unik yang sudah direncanakan oleh para kaka kelas yang menjadi panitia PPSMB Fakultas. Kami diberikan masing-masing satu buah kertas asturo dengan warna hijau atau hitam. Kami bingung apa yang akan kami buat, ternyata kami membuat sebuah formasi daun yang sangat luar biasa. Daun dimana tempat terjadinya fotosintesis. Tempat oksigen di hasilkan oleh seluruh tanaman berjasa di dunia ini. Salah satu alasan mengapa kita sebagai makhluk hidup bisa bernapas sehingga tetap hidup di muka bumi ini. SESUATU yang seharusnya kita JAGA. Sesuatu yang seharusnya DILESTARIKAN. Bukan untuk diremehkan dan dipandang sebelah mata.
AKU BANGGA MENJADI MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA!!
HIDUP MAHASISWA INDONESIA!!