September 23

Morfologi Organ Vegetatif (Daun)

Nama : Sintia Asih Murni

NIM : 16/398372/KT/08367

Dosen Pembimbing : Atus Syahbudin  (http://atus.staff.ugm.ac.id/ )

Tugas : Tugas 1 Fitogeografi, kelas C, Fakultas Kehutanan UGM


A. PERBEDAAN DAUN BERGIGI DAN DAUN BERGERIGI

 

Sering kali orang memiliki pendapat bahwa daun bergigi sama dengan daun bergerigi. Banyak faktor yang menyebabkan pendapat tersebut. Sebagian besar karena belum mengetahui perbedaan yang jelas antara daun bergigi dan daun bergerigi. Saya memposting tulisan ini untuk menjawab dan menerangkan hal tersebut.

p_indica3

Daun bergigi (dentatus) atau bisa disebut dentatus daun tepinya memiliki tipe seperti memiliki sinus yang tumpul tapi angulusnya lancip, seperti daun beluntas (Pluchea indica Less).

 

 

 

 

 

bergerigiDaun bergerigi (serratus) adalah daun dengan tipe memiliki bentuk sinusdan angulus yang sama-sama lancip seperti daun Lantana (Lantana camara L) dan kumis kucing (Orthosiphon spicatus) 

 

 

 

 

 

 

 

 

B. PERBEDAAN DAUN DUDUK BERKARANG DENGAN DAUN DUDUK BERKARANG SEMU

 

a Bila terdapat tiga atau lebih daun muda pada setiap buku (nodus), maka duduk daun dikatakan berkarang (whorld/verticillata). Pada duduk daun seperti ini daun-daun yang berada dalam dua karangan berurutan masing-masing dapat sejajar, dapat pula tidak. Bila daun dari dua karangan letaknya tidak sejajar, maka apabila dilihat dari atas akan tampak deretan daun sebanyak dua kali jumlah daun pada setiap bukunya .

 

 

Akan tetapi, bila daun dari dua karangan letaknya sejajar, maka jumlah deretan daun bila dilihat dari atas sama dengan jumlah daun pada setiap bukunya

 

b

Pada beberapa tumbuhan yang memiliki satu daun pada setiap buku dengan pertumbuhan apeks batang yang ritmik, biasanya juga memperlihatkan sususnan daun yang berkarang. Namun demikian, dari satu daun ke daun berikutnya dalam satu karangan terdapat ruang antara (interspace). Untuk duduk daun seperti ini dapat digunakan istilah berkarang semu (pseudowhorld atau pseudoverticillata). Duduk daun seperti ini sebenarnya terjadi sebagai akibat perbedaan periode tumbuh. Ketika periode reda tumbuh, ruas yang dihasilkan sangat pendek sehingga buku-buku yang dihasilkan berada pada jarak yang berdempetan, tetapi ketika apeks memasuki periode pertumbuhan cepat ruas yang terbentuk sangat panjang (biasanya hanya menghasilkan satu atau beberapa ruas). Akibatnya, akan tampak kelompok-kelompok ruas yang sangat pendek dipisahkan oleh ruas yang sangat panjang. Daun-daun yang duduk pada buku dengan ruas yang pendek akan tampak seolah-olah berkarang.

 

C. PERBEDAAN DAUN TUNGGAL DAN DAUN MAJEMUK

c

 

 

 

 

 

 

 

d

 

 

 

 

 

 

 

DAUN MAJEMUK

Daun yang memiliki satu tangkai daun dengan lebih dari satu helaian daun yang duduk pada cabang-cabang ibu tangkai daun.

 

Ciri-ciri daun majemuk

  1. Anak daun muncul bersama-sama, sehingga bila gugur juga akan bersama-sama.
  1. Pada umumnya anak daun seumur dan ukurannya sama.
  1. Pertumbuhannya terbatas (tidak bertambah panjang, sehingga ujungnya tidak terdapat kuncup)
  1. Tidak terdapat kuncup/tunas di ketiak anak daun

 

DAUN TUNGGAL

Daun yang hanya memilki satu helaian pada satu tangkai daun.

 

Sifat/karakteristik daun tunggal

1. Bentuk/bangun daun

2. Ujung daun

3. Pangkal Daun

4. Tepi helaian daun

5. Pertulangan daun

6. Daging/ketebalan daun

7. Permukaan helaian daun

 


Copyright 2021. All rights reserved.

Posted September 23, 2016 by sintia.asih.murni in category "Materi Kuliah Kehutanan UGM", "Silvikultur

About the Author

Hallo nama saya Sintia Asih Murni. Kelahiran Jakarta 20 September 1998. Saat ini saya berkuliah di Universitas Gadjah Mada program studi S1 Kehutanan. Untuk info lebih lanjut, bisa menghubungi saya di 081355802390.

Leave a Reply

Your email address will not be published.